Dengan kekurangan air yang melanda seluruh dunia, kelangkaan air telah menjadi salah satu ancaman terbesar yang dihadapi masyarakat saat ini, menjadikannya salah satu tujuan utama pembangunan milenium PBB. Oleh karena itu, pemerintah mulai mengembangkan proyek dan teknologi baru untuk mengurangi dampaknya terhadap dunia. Proyek dan teknologi tersebut termasuk pemanenan air hujan, transfer lokasi air, desalinasi, dan pengolahan air limbah.
Berbeda dengan yang lain, pengolahan air menghadirkan solusi jangka pendek dan jangka panjang yang berkelanjutan untuk kelangkaan air. Air limbah adalah air yang digunakan oleh tempat tinggal dan perusahaan komersial/industri yang telah menjadi terlalu tercemar untuk digunakan lebih lanjut. Kombinasi antara berbagai jenis air limbah tersebut menyebabkan campuran air limbah yang dihasilkan mengandung zat organik dan anorganik tersuspensi dan terlarut seperti karbohidrat, lemak, sabun, deterjen sintetis, serta berbagai bahan kimia organik alami dan sintetis.
Manfaat Pengolahan Air Limbah
Water treatment plant tidak hanya menghasilkan air bersih yang dapat digunakan kembali, tetapi juga berpotensi menghasilkan berbagai manfaat lainnya. Ini berpotensi untuk mengurangi produksi limbah suatu negara, menghasilkan energi melalui pemanenan metana, dan berpotensi untuk menghasilkan pupuk alami dari limbah yang dikumpulkan melalui proses tersebut. Di bawah ini adalah penjelasan lebih rinci tentang manfaat pengolahan air limbah:
1. Pengurangan Limbah
Melalui pengolahan air limbah, jumlah limbah yang biasanya dibuang ke lingkungan berkurang sehingga meningkatkan kesehatan lingkungan. Dengan demikian, pemerintah pada gilirannya mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan pencemaran lingkungan, dan mengurangi kehilangan air yang disebabkan oleh pencemaran air. Pengolahan air limbah juga mengurangi jumlah uang yang dikeluarkan oleh suatu negara untuk proyek rehabilitasi lingkungan yang diperlukan untuk memerangi polusi.
Baca Juga: https://social.studentb.eu/read-blog/13163
2. Produksi Energi
Lumpur yang dikumpulkan selama proses pengolahan itu sendiri diolah karena mengandung sejumlah besar bahan biodegradable. Ini diperlakukan dengan bakteri anaerob dalam digester tertutup khusus yang dipanaskan hingga 35 derajat Celcius, area di mana mikroorganisme anaerobik ini berkembang tanpa oksigen. Gas yang dihasilkan selama proses pencernaan anaerobik ini mengandung sejumlah besar metana, yang dipanen dan kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik.
Energi ini dapat digunakan untuk memberi daya pada instalasi pengolahan air limbah yang membuatnya mandiri, dan jika terjadi kelebihan energi yang dihasilkan, energi tersebut dapat diangkut ke jaringan nasional suatu negara. Ini membantu menurunkan ketergantungan pada sumber energi tak terbarukan seperti bahan bakar fosil, mengurangi jejak karbon suatu negara, dan pengeluaran negara untuk produksi energi.
Contoh sistem yang digunakan di Timur Tengah ini dapat ditemukan di instalasi pengolahan air limbah al-Samra di Yordania. Menurut pejabat pemerintah, pembangkit tersebut menghasilkan 40% energi yang dibutuhkan melalui pembakaran metana yang dihasilkan oleh proses pengolahan.
3. Produksi Pupuk
Semua bahan biodegradable yang tersisa dikeringkan di "laguna pengeringan" dan kemudian diubah menjadi pupuk alami. Pupuk alami yang dihasilkan kemudian digunakan di sektor pertanian, meningkatkan hasil panen. Hal ini mengurangi penggunaan pupuk kimia yang mencemari ekosistem laut dan permukaan di sekitarnya.
Baca selanjutnya disini.